Kamis, 14 April 2016

INDIVIDUAL DIFFERENCES



MAKALAH PEMBELAJARAN MOTORIK
INDIVIDUAL DIFFERENCES
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Motorik
Oleh Bapak Sudardiyono, M.Pd.
Disusun Oleh :
Febri Nugroho                       (14601241006)
Riga Argadhita                      (14601241017)
Ardhia Regita Cayani           (14601241018)
Edwin Joelfans                      (14601241026)
Cahya Tri Pragtama             (14601241035)
Wahyu Arum Kusuma D     (14601241040)

PJKR A 2014
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA



DAFTAR ISI

          DAFTAR ISI………………………………………………………………………i
            BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………..1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….2
1.3. Tujuan…………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..3
2.1. Pengertian perbedaan individu………………………………………………..3
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu……………………..4
2.3. Macam-macam perbedaan individu…………………………………………..5
2.4. Implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran ………………….8
BAB III PENUTUP………………………………………………………………..10
Kesimpulan………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...11



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Setiap individu memiliki karateristik yang berbeda-beda atau disebut dengan individual defferences. Perbedaan dalam individu secara umum disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua hal tersebut akan membentuk karakter yang berbeda-beda dalam setiap individu yang menyebabkan terjadinya pola pamikiran, pemahaman dan tingkah laku yang berbeda pula dalam setiap individu. Hal tersebut adalah hal yang dialami oleh setiap orang termasuk siswa dalam belajar mengajar di sekolah, dimana tidak semua siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan metode yang sama karena perbedaan dalam pola pemahaman atau daya tangkap yang berbeda.
Perbedaan individu penting dibahas dan dipahami oleh pendidik agar para pendidik bisa memahami perbedaan dari masing-masing peserta didik. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga sering timbulnya permasalahan akibat perbedaan itu. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik hendaknya mampu memahami karakteristik maupun sifat-sifat dari masing-masing individu atau siswanya. Dengan cara maupun metode tertentu dan mengaplikasikannya langsung dalam dunia pendidikan, sehingga mengetahui perbedaan peserta didiknya dan bagaimana cara untuk mengatasinya dengan cara-cara yang mudah di tangkap atau di pahami peserta didik.





1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan perbedaan individu?
2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan individu?
3.      Apa saja jenis-jenis perbedaan individu?
4.      Bagaimana implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran?

1.3. Tujuan
1.      Mengetahui pengertian individual differences.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu.
3.      Mengetahui jenis-jenis perbedaan individu
4.      Mengetahui implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perbedaan Individu
            Pengertian Perbedaan Individu (Individual Different) menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1.      Menurut Lindgren (1980) makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik dan psikilogis.
2.      Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah “sebarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu lainnya”.
3.      Gerry (1963) dalam buku perkembangan peserta didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual seperti berikut:
·         Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
·         Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
·         Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
·         Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
·         Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa perbedaan individual adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis maupun fisik antara orang-orang serta berbagai persamaannya.



2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Individu
1.      Faktor Bawaan
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Yaitu ketika sel reproduksi perempuan yang disebut ovum dibuahi oleh sel reproduksi laki-laki yang disebut spermatozoon. Hal ini terjadi kira-kira 280 hari sebelum lahir. Dalam masing-masing sel reproduksi, baik spermatozoa(sel reproduksi pada laki-laki) maupun sel telur atau ovum(sel reproduksi pada perempuan) terdapat 23 pasang kromosom. Kromosom adalah partikel sseperti benang yang masing-masing didalamnya terdapat untaian partikel yang sangat kecil, yang disebut gen. Gen inilah pembawa ciri bawaan yang diwariskan orangtua kepada keturunannya(hurlock, 1995).
Menurut Zimbardo dan Gerig(1999), Penyatuan antara sebuah seperma dan sebuah sel telur hanya menghasilkan satu diantara milyaran kemungkinan kombinasi gen. Salah satu kromosom yaitu kromosom sex merupakan pembawa kode gen untuk perkembangan karakteristik fisik laki-laki atau perempuan.

1.      Faktor Lingkungan
Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu yang berada diluar diri individu. Faktor ini meliputi banyak hal, mulai dari setatus sosial ekonomi orang tua, pola gizi, stimulasi atau rangsangan, pola asuh orangtua, budaya, dan lain sebagainya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang termasuk kedalam faktor lingkungan.
a)      Setatus sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orangtua, penghasialan orang tua. Tingkat pendidikan orang tua berbeda satu dengan yang lainnya.
b)      Pola asuh orangtua adalah pola perilaku yang digunakan untuk berhubungsn dengsn anak-anak. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainya.
c)      Budaya. Budaya merupak pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat di definisikan sebagai adat-istiadat. Budaya dan kebudayaan sebagai sebuah rangkaian tindakan dan aktifitas manusia yang berpola dapat dilihat dalam tiga wujud. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Wujud kedua adah budaya sebagai suatu aktifitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat. Wujud ketiga kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
d)     Urutan kelahiran. Walaupun masih terdapat kontroversi, beberapa penelitian membuktikan karakteristik kepribadian seseorang ditentukan salah satunya oleh urutan kelahirannya.

2.3. Jenis-jenis  Perbedaan Individu
Menurut Sugihartono dkk, (2007) , terdapat beberapa jenis perbedaan individu yang banyak dikaji dalam hubungannya dalam pendidikan dan pembelajaran, yaitu :
1)   Perbedaan jenis kelamin dan gender
Jenis kelamin menunjuk pada perbedaan dari sudut pandang biologis antara individu laki-laki dan perempuan.
Adanya stereotip laki-laki dan perempuan (Bem dlm Sugihartono dkk, 2007)
STEREOTIP LAKI-LAKI
STEREOTIP PEREMPUAN
Berkemampuan memimpin
Menyukai anak-anak
Berani mengambil resiko
Lemah lembut
Mudah mengambil keputusan
Penuh pengertian
Bergantung pada diri sendiri
Penuh belas kasih
Kepribadian yang kuat
Sensitif pada kebutuhan orang lain
Berani mengambil sikap
Ingin di sanjung
Mandiri
Penuh perasaan
Dominan
Pemalu
Kompetitif
Hangat
Maskulin
Setia
Memaksa
Feminin
Individualitas, dsb
Lembut, lugu, dsb

2)      Perbedaan kemampuan umum dan khusus
Kemampuan umum didefinisikan sebagai prestasi komparatif individu dalam berbagai tugas, termasuk diantaranya kemampuan untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas (Sugihartono dkk ,2007)
Ø  Gifted (individu dengan skor IQ diatas 140)
Mereka memiliki kemungkinan mengalami kesulitan yang serius dalam mengikuti proses pembelajaran.
Ø  Retarded (individu dengan skor IQ 70)
Klasifikasi perbedaan individu menurut panel mental retardasi, yaitu :
ü  Mild retardation (IQ 50-70), ia mampu memberi keterampilan-keterampilan praktis secara mendadak
ü  Moderate (IQ 36-50), tampak lambat dalam beraktifitas seperti berbicara.
ü  Savere retardation (IQ 20-36) tingkat perkembangan motorik yang lambat, memiliki kemampuan komunikasi yang sedikit.
ü  Profound retardation (IQ <20), memiliki kemampuan sangat minimal dalam fungsi-fungsi

3)      Perbedaan kepribadian
Merupakan pola perilaku dan cara berpikir seseorang yang khas dalam menentukan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Kepribadian menjelaskan adanya karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu lainya.
Garis-garis besar model kepribadian, antara lain :
A. Model Brigg-Myers, berkembang menjadi Myers-Brigg Type Indicator (MBTI), terdiri atas :
ü Extraversion vs Introversion, bagaimana seorang individu bersikap dan berperilaku untuk mendapatkan dorongan atau energy berperilaku. Contoh : mudah bergaul >< sukar bergaul
ü Sensing & Intuttion, bagaimana individu memahami dan suatu informasi baru yang diperolehnya
ü Thinking & Feeling, bagaimana individu mengambil keputusan, berdasar logika, prinsip, dan analisis
ü Judging & perceptive, pencarian bahan-bahan, menunda tindakan, dan membuat keputusan secara tepat

4)      Perbedaan gaya belajar
Merupakan pola perilaku yang spesifik pada individu dalam proses menerima informasi baru dan mengembangkan keterampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau keterampilan baru tersebut.
Menurut Horney dalam Sugihartono dkk, (2007), terdapat beberapa model / pendekatan dalam belajar :
a.       Modalitas belajar
Belajar hanya dengan melihat, mendengar, menyentuh/membentuk atau melakukan aktivitas fisik saja terhadap apa yang sedang dipelajari
b.      Belajar dengan otak kiri atau otak kanan
Dominasi otak kanan akan mendekati masalah secara acak dengan pilihan-pilihan visual dan menggambar peta, sedangkan dominasi otak kiri akan mempertimbangkan proses logis, verbal.
c.       Belajar sosial
Belajar sendiri, berdua, kelompok atau bentuk lainnya.
d.      Lingkungan belajar
Belajar dipengaruhi lingkungan (dipengaruhi suara, dekorasi ruang, waktu pencahayaan dll)
e.       Emosi belajar
Motivasi, ketahanan dan tanggung jawab siswa dalam belajar
f.       Belajar konkrit dan abstrak
Konkrit memproses informasi dengan membentuk/menyentuh atau memanipulasinya dengan menghitung uang atau kegiatan lainya secara langsung. Abstrak melalui simbol-simbol abstrak dan konsep
g.      Belajar global dan analitik
Global belajar dengan mengkategorikan secara luas, mengamati secara komprehensif. Analitik, secara sempit dan mengamati dengan detail
h.      Belajar berdasarkan multiple intelligence
Belajar berdasar potensi kecerdasan yang dimilikinya, meliputi :
1)   Kecerdasan Linguistic/ kebahasaan
2)   Kecerdasan Matematik-Logis
3)   Kecerdasan Spasial/ Ruang
4)   Kecerdasan Kinestik-Jasmani/ Gerak Tubuh
5)   Kecerdasan Musikal
6)   Kecerdasan Interpersonal/ hubungan social

2.4.Implikasi  Perbedaan Individu dalam Proses Pembelajaran
Perbedaan individu sebagaimana telah diuraikan sebelumnya membawa implikasi terhadap cara guru mengelolah proses pembelajaran bagi siswa disekolah. Dalam system klasikal tidak mudah bagi guru untuk memperhatikan perbedaan tersebut secara lebih cermat serta menindaklanjutinya dengan pembelajaran. Untuk itu seorang guru sebaiknya berusaha menemukan adanya perbedaan diantara siswanya seawal mungkin sehingga dapat menindak lanjutinya dengan cepat dan tepat.
            Salah satu karakteristik penting dalam pembelajaran yang efektif adalah ketika proses pembelajaran tersebut mampu merespon kebutuhan individual siswa. Memang terlalu banyak perbedaan yang ada diantara siswa sementara guru dituntut untuk mengajar suatu materi dalam waktu yang sama. Namun demikian pembelajaran memerlukan sensitivitas terhadap perbedaan individu. Guru dapat membuat variasi metode maupun media dalam proses pembelajaran. Guru yang dapat mengakomodasi kebutuhan individual menunjukkan bahwa mereka ingin merangkul seluruh siswa dalam seluruh proses pembelajaran. Selanjutnya siswa memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk aktif berpartisipasi dalam kelas ketika mereka tahu bahwa guru mereka mempertimbangkan kebutuhan mereka sebagai individu.
Adapun peran guru dalam mengatasi perbedaan individu, yaitu sebagai berikut :
a.       Menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel disertai penggunaan multimedia dan multimetode.
b.      Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan belajar yang mendukung gaya belajar mereka.
c.       Memperhatikan perbedaan kemampuan siswa
d.      Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar siswa, menggunakan metode mangajar, insentif, alat, dan situasi yang direncanakan sesuai dengan pilihan siswa.
e.       Menggunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan pembelajaran kelompok, atau antara aktivitas-aktivitas belajar yang berpusat pada guru dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
f.       Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi.
Banyak program pendidikan yang dapat dipilih oleh guru sebagai implikasi dari adanya perbedaan individual diantara siswa, khususnya perbedaan kemampuan. Dari sekian banyak bentuk program pendidikan yang dapat dipilih, terdapat tiga jenis program yang terbayak dilaksanakan yaitu  program remidial, program pengayaan (Enrichment), dan program percepatan (Acceleration).
1)   Program remedial adalah pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas tambahan secara individual sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran secara klasikal dan menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang ditentukan serta mencapai hasil belajar secara optimal.
2)   Program pengayaan (Enrichment), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan/pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas yang diprogramkan untuk siswa lainnya.
3)   Program percepatan (Acceleration), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program regular dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-temannya.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Perbedaan individu mengkaji perbedaan dan persamaan individu secara psikologis dalam lingkungan pembelajaran dan pendidikan. Faktor penyebab terjadinya perbedaan individu antara lain adalah : faktor bawaan/heredity dan faktor lingkungan. Perbedaan-perbedaan individual yang nampak diantaranya adalah perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kemampuan, perbedaan kepribadian, serta perbedaan gaya belajar.  Perbedaan-perbedaan individual membawa implikasi terhadap cara guru mengelola proses pembelajaran bagi siswa di sekolah. Tiga jenis program yang terbayak dilaksanakan yaitu  program remidial, program pengayaan (Enrichment), dan program percepatan (Acceleration).



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Program Pengajaran Individual. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id pada tanggal 11Novemberr 2014.
Deazy Wulan. 2010. Srategi Pembelajaran. Dinduh dari http://deazywulan.wordpress.com  pada tanggal  11November 2014.
https://novrizalbinmuslim.wordpress.com/2014/03/21/kemampuan-guru-didalam-mengatasi-kesulitan-belajar
Sugihartono. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.












i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar