TAEKWONDO






 PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BELADIRI TAEKWONDO



 


Filisofis Taekwondo dan Pendidikan Karakter
Beladiri Taekwondo dapat menciptakan para kesatria (hwarang) yang berkarakter yang dapat menyatukan 3 kerajaan besar yang berselisih yaitu: Koguryo, Paekje dan Silla yang ada di semenanjung korea pada tahun 57 sebelum masehi. Para Taekwondoin yang pada waktu itu disebut Hwarang mempunyai semboyan yang terkenal yaitu: bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dalam perang.

Secara filosofis tergambar bahwa taekwondo turut andil dalam membentuk karakter generasi muda sehingga mereka mempunyai mental yang sangat kuat, punya nasionalisme yang tinggi dan berbudi pekerti luhur. Penanaman pendidikan karakter harus ditanamkan dalam setiap sesi latihan supaya menciptakan para taekwondoin yang bekarakter.
Kata “do” dari rangkaian kata Taekwondo mempunyai makna seni (art) yaitu seni bertingkah laku. Kata ‘do’ dalam filosofis beladiri Taekwondo mengandung makna budi pekerti yang harus melekat pada diri seseorang. Dalam peroses latihan seorang pelatih selain mengajarkan tehnik beladiri (self depent) juga sikap mental dan menanamkan budi pekerti yang luhur.
Unsur pendidikan karakter sudah melekat pada setiap unsur gerakan beladiri taekwondo seperti gerakan Kyeong-rye. Kyeong-rye adalah sebuah proses penghormatan yang diberikan kepada siapa saja baik kepada pelatih, senior, sesama taekwondoin atau kepada lawan  sebelum seorang atlit melakukan pertandingan. Dalam setiap sesion latihan atau pertandingan Kyeong-rye akan selalu dilakukan sebagai bentuk penghormatan yang menggambarkan bahwa manusia tidak boleh sombong dan angkuh. Dengan cara menundukan kepala dan sedikit membungkukan badan menandakan kita harus manaruh rasa hormat kepada siapapun bahkan kepada musuh pun kita harus hormat, ini tercermin ketika seorang taekwondoin akan melakukan fight diatas arena walaupun lawannya itu akan menjatuhkannya tapi tetap kita menghormatinya.
Penghormatan ini ternyata tidak hanya berlaku di arena latihan dan arena pertandingan, tapi kebiasaan Kyeong-rye ini melekat pada setiap anggota taekwondoin dimanapun dia berada, ketika dia bertemu dengan siapapun pasti secara reflek akan menundukan dan merundukan badan tidak melihat apakah dia anggota taekwondo atau bukan. Terlebih ketika dia bertemu dengan seorang pelatih.
Sikap hormat ini selalu melekat kepada anak dimanapun dia berada, ini sebagai cerminan apa yang ditanamkan oleh taekwondo mampu menjadi kebiasaan (habit) yang baik. Sikap hormat ini juga akan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sikap hormat berarti kita tunduk, taat, dan patuh pada setiap aturan yang mengatur kehidupan manusia. Kita harus taat dan patuh pada aturan yang berlaku baik itu hukum negara maupun hukum sosial.
Model pembelajaran ketaatan, ketundukan dan kepatuhan terimplementasi dalam arena pertandingan bahwa seorang atlit taekwondo harus taat dan patuh pada peraturan pertandingan (competition rules) dan menghormati setiap keputusan yang telah dikeluarkan wasit. Kita mengakui kekalahan dari lawan secara sportif dan penuh penghormatan. Kalau sikap ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari maka akan tertata tatanan kehidupan yang indah.
Sikap hormat bukan hanya bermakna pada ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, tapi rasa hormat harus senantiasa terpancar dalam kehidupan sosial masyarakat. Negara kita adalah negara yang beranekaragam baik dari ras, suku, budaya, agama dan lain-lain, dengan taekwondo yang didasari saling menghormati maka orang akan  menjadi bagian dari taekwondo tanpa melihat perbedaan yang ada.
Dalam taekwondo kita bisa berinteraksi dengan berbagai latar belakang baik itu suku, ras, budaya, agama dan lain-lain. Ini terbukti dengan tersebarnya taekwondo di seluruh pelosok tanah air. Rasa hormat harus selalu melekat pada diri taekwondoin yaitu dengan menghormati setiap perbedaan pendapat yang ada. Setiap orang punya pemikiran yang berbeda maka kita harus menghormatinya. Ketika ada perbedaan pendapat maka kita tidak boleh memaksakan kehendak dan kita harus menghormatinya sebagai bentuk demokrasi.
Sikap Kyeong-rye tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari. Sikap hormat bukan hanya slogan semata tapi harus terwujud dalam setiap aspek kehidupan. Dengan menanamkan rasa hormat berarti kita melaksanakan janji taekwondo nomor: 3 yaitu menghormati pengurus, pelatih, senior dan sesama taekwondoin dalam mengembangkan taekwondo Indonesia.

Penanaman pendidikan karakter
            Para tokoh dan bapak pendiri bangsa (the founding father) mengatakan bahwa tantangan besar yang dihadapi bangsa kita adalah pertama: menjadikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua: membangun bangsa, dan ketiga: membangun karakter.  Presiden Soekarno juga mengatakan bahwa “bangsa ini harus dibangun  dengan mendahulukan pembangunan karakter (Charakter building) yang akan menciptakan bangsa yang besar, maju, dan jaya serta bermartabat”
Pendidikan karakter merupakan sesuatu yang mutlak dilaksanakan dalam unsur pendidikan. Taekwondo sebagai tempat pusat pendidikan dan latihan mempunyai tanggungjawab untuk menamkan nilai (value). Secara filosofis taekwondo mengandung nilai luhur yang senantiasa ditanamkan pada diri setiap anak anggota taekwondo. Takwondo bukan hanya mengajarkan anak untuk dapat mempelajari teknik taekwondo tapi mengajarkan unsur nilai dan budi pekerti yang luhur.
Diharapkan setiap anak yang mengikuti taekwondo  mempunyai karakter seperti: religius, jujur, toleransi, disiplin, taat, patuh, rendah hati, kerjakeras, kreatif, mandiri, demokrasi, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, simpati, empati, tanggungjawab, toleransi, seimbang, hormat, inovatif, kritis, sportif dan lain-lain yang senantiasa tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Penanaman budi pekerti dalam pendidikan beladiri taekwondo ini berintegrasi dengan misi pendidikan nasional yang menggalakan pendidikan karakter dalam rangka mendongkrak kondisi moral bangsa Indonesia yang kian hari kian terpuruk. Untuk menghindari pengaruh lingkungan negatif terhadap anak, para orangtua harus memberikan serangkaian kegiatan  positif kepada anak, salah satunya dengan mengikutkan anaknya pada klub olahraga seperti taekwondo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar